Kamis, 24 November 2011

RPP Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP )

Sekolah                       :  MTsN Karangmojo 1
Mata Pelajaran            :  Matematika
Kelas / Semester          :   VIII / I (gasal)

Standar Kompetensi :
2.  Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam  pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar :
     2.2  Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.
2.3  Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya.
Indikator :
            2.2.1  Membuat model matematika dari masalah sehari – hari yang berkaitan dengan SPLDV.
            2.3.1  Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya.  
Alokasi Waktu :
2 X 40 menit

I.                   Tujuan Pembelajaran
·         Siswa dapat mengubah masalah sehari – hari ke dalam model matematika berbentuk SPLDV.
·         Siswa dapat mencari penyelesaian suatu masalah yang dinyatakan dalam model matematika berbentuk SPLDV.

II.                Materi Pembelajaran
A.    Membuat  Model Matematika Dari Masalah yang Berkaitan dengan SPLDV
            Dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari kita dapat menghitung dari masing – masing kebutuhan dengan cara yang mudah apabila diketahui kuantits barang dan nilai keseluruhan dari beberapa macam barang tersebut, dengan mengganti harga barang kebutuhan dengan variabel tertentu dapat diperoleh sebuah persamaan matematika.
Contoh :
Ani membeli 3 buah buku dan 2 pensil dengan harga Rp 11.000,00. Rani membeli 2 buah buku dan 3 pensil pada toko yang sama dengan harga Rp 10.250,00. Tunjukkan persamaan dengan mengganti variabel harga pada buku dan pensil !
Jawab :
Misal harga buku  : a
          harga pensil : b
Model matematika : 

B.     Menyelesaikan Model Matematika dari Masalah yang Berkaitan dengan SPLDV
Masalah sehari – hari dalam matematika adalah soal cerita yang berkaitan dengan SPLDV. Dalam mencari himpunan penyelesaian dari soal cerita dibuat model matematika SPLDV. Kemudian diselesaikan sehingga diperoleh penyelesaiannya.
Contoh :
Selisih dua bilangan adalah 20 dan dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 100. Tentukan nilai kedua bilangan itu !

Jawab :
Misalkan bilangan pertama : x
                bilangan kedua   :  y  
sehingga

20
Nilai  disubstitusikan ke
2
Nilai  disubstitusikan ke   
Jadi, kedua bilangan itu adalah 32 dan 12.

III.             Metode Pembelajaran
Diskusi Kelompok ( STAD – Student Teams Achievement of Divisions )
IV.             Langkah – Langkah Pembelajaran
Pendahuluan ( 10 menit )
·         Apersepsi :  Mengingat kembali PLDV dan SPLDV.
·         Motivasi    :  Dengan mempelajari materi ini maka siswa dapat mengubah dan menyelesaikan masalah sehari – hari yang berbentuk SPLDV.
Kegiatan Inti ( 60 menit )
1.      Guru membentuk kelompok secara heterogen.( 2 menit )
2.      Guru menyajikan materi pelajaran (20 menit ).
3.      Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota – anggota kelompok. Anggota yang sudah mengerti menjelaskan pada anggota lain sampai semua mengerti. (15 menit )
4.      Guru member kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. (15 menit )
5.      Guru memberikan evaluasi. ( 8 menit )
Penutup  ( 10 menit )
Guru memberikan kesimpulan

V.                Alat / Media dan Sumber Belajar
Alat / Media :
1.      Buku Paket
2.      Penggaris
3.      Papan Tulis
4.      LKS
5.      Spidol dan Bolpoin
Sumber Belajar
Adinawan, M Cholik.2008.SeribuPena Matematika.Jakarta:Erlangga.
Mujiono.2005.Matematika.Surakarta:Grahadi.
Salamah, Umi.2005.Membangun Kompetensi Matematika 2.Solo:Jatra Grafik.

VI.             Penilaian
1.      Teknik       : Tes Tertulis
2.      Bentuk      : Uraian

                  Instrumen penilaian soal dan kunci jawaban
No.
Soal dan Kunci Jawaban
SKOR
PK
P&K
PM
1.

























2.























3.
Ibu membeli 3 kg gula pasir dan 2 kg telur seharga Rp 25.700,00. Untuk 2 kg gula pasir dan 4 kg telur Ibu harus membayar Rp 35.800,00. Berapakah Ibu harus membayar 2 kg gula pasir dan 2 kg telur ?
Jawab :
Misalkan harga 1 kg gula pasir : x
                 harga 1 kg telur    :  y  
sehingga

 -
 
Nilai  disubstitusikan ke   
Jadi, untuk 2 kg gula pasir dan 2 kg telur ibu harus membayar Rp 21.800,00

Selisih umur ayah dan anak adalah 24 tahun. Setelah 8 tahun umur ayah 3 kali dari umur anaknya. Berapa umur masing – masing ?
Jawab :
Misalkan umur ayah : x
                 umur anak :  y  
sehingga


Nilai  disubstitusikan ke
Nilai  disubstitusikan ke   
Jadi, umur ayah adalah 28 tahun dan umur anak adalah 4 tahun.

Keliling persegi panjang adalah 72 cm. Jika panjangnya 4 cm lebihnya dari lebar, maka berapa panjang dan lebar persegi panjang itu?
Jawab :
Misalkan panjang : p
                 lebar :  l  
sehingga


Nilai  disubstitusikan ke
Jadi, panjang dan lebar persegi panjang masing – masing adalah 20 cm dan 16 cm






2


2



4










2










2


2




4





2








2


2





4


2




Jumlah
30




Nilai Akhir =


Mengetahui,                                                    Barat, 08 Nopember 2010
Guru Pamong                                                              Guru Praktikan



 
Kumala Dewi, S.Pd.                                                    Swasti Maharani
NIP. 19771012 200501 2 004                                                   NPM. 07411 216

Rabu, 23 November 2011

KHASIAT ASMAUL HUSNA


      YA ALLAH YA HUWA
Khasiatnya : Barang siapa yang membacanya pada hari jum’at sebelum sholat (jum’at) dalam keadaan suci dari hadast dan pakaian, insya Allah akan dimudahkan apa yang dicita-citakan.

2.     YA MUHAIMIN (Yang Maha Memelihara)
Khasiatnya : wiridkanlah “Yaa Muhaimin” sebanyak 100x setelah selesai sholat isya’, apabila kita telah berhasil menghafalkan sesuatu kita tidak mudah lupa.

3.     YA SAMI’I (Yang Maha Mendengar)
Khasiatnya : Bacalah “Yaa Sami’i” sebanyak 500x setiap hari kamis setelah selesai sholat dhuha 2 roka’at. Insyaallah segala apa yang kita mohonkan kepada Allah akan dikabulkan oleh-Nya.

4.    YA KABIRU  (Yang Maha Besar)
Khasiatnya : Wiridkanlah “Yaa Kabir” sebanyak 232x setelah sholat fardlu. Insyaallah setiap pelajaran yang akan menghadapi ujian agar nantinya dapat berhasil lulus dengan baik.

5.    YA RAHIM (Yang Maha Penyayang)
Khasiatnya : Kala kita mau membaca lafadz “Yaa Rahim” sebanyak 100x. Insyaallah siapapun yang akan melihat kita timbul rasa kasih sayang.



Semoga bermanfaat.......

Matematika Inovatif

1.Beri inspirasi
Beberapa anak-anak atau siswa tidak menyukai matematika karena tidak tahu intinya. Tidak seperti membaca atau menggambar, symbol matematika dan bilangan seperti tidak punya arti. Tunjukkan betapa pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari atau di dunia nyata. Ceritakan penemuan-penemuan penting mulai dari piramida di Mesir, sampai ke Mars, tidak ada yang bisa dicapai tanpa metematika, dan matematikawan.
2. Beri contoh nyata
Ajak anak-anak atau siswa dalam matematika nyata lepas dari sekolah. Temukan sesuatu yang menarik bagi anak dan hubungkan dengan matematika. Misalnya, jika mereka suka basket/sepak bola, selama pertandingan, Tanya amereka berapa point tim yang kalah harus dapatkan untuk memenangkan pertandingan. Dan berapa banyak pertandingan yang mereka butuhkan untuk menang sampai mereka dapat point cukup untuk memenangkan liga? Jika mereka suka membantu di rumah, ajak mereka mengukur kayu yang harus dipotong, atau menimbang bahan untuk kue. Di took ajak mereka menghitung total harga atau tanyakan berapa kembalian uangnya.
3. Tahap demi tahap
Sukses dalam matematika, seperti juga dalam hidup adalah membagi proyek besar dalam proyek-proyek kecil yang lebih mudah. Tunjukkan keuntungan mengerjakan satu soal dengan membaginya dalam tahap-tahap kecil yang membuat jauh lebih mudah.
4. Dorongan krativitas
Anak-anak atau siswa mungkin merasa “stuck” da;am suatu topic karena mereka hanya melihat dari satu sisi. Mungkin mereka butuh melihat dari sisi lain yang berbeda. Tunjukkan keindahan sudut pandang yang berbeda. Bantu mereka melihat situasi dari perspektif orang lain. Beri mereka kebiasaan untuk eksploring berbagai cara untuk memcahkan masalah. Bahkan sesuatu yang sederhana seperti membereskan kamar bisa punya berbagai solusi.

5. Berpikir positif
Haruskah pernyataan negative seperti, “matematika itu susah” (bahkan jika anda merasa itu susah). Jelaskan bahwa semua orang punya kemampuan untuk mengerjakan matematika dan memecahkan soal-soal matematika tidak berbeda dengan memecahkan masalah-masalah lain . Di atas semua itu, berikan kepercayaan diri kepada anak. Ajarkan bahwa selalu ada solusi untuk semua problem. Kita akan berlaku lebih baik kalau kita menyukai yang kita kerjakan, dan membuat anak tertarik pada matematika.
6. Memberikan asessmen, reward dan refleksi dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Peserta didik merupakan manusia biasa yang dalam tahap perkembangannya memerlukan sebuah pengakuan diri, penguatan dan penghargaan terhadap apa yang mereka lakukan. Dengan adanya tindakan guru yang memberikan asessmen dan reward, maka mereka merasa senang dan berusaha untuk memperhatikan apa yang diberikan guru kepada mereka. Dari proses tersebut mereka akan merespon dan melakukan inisiatif untuk menciptakan pembelajan yang kreativ. Hal ini merupakan suatu jalan mulus bagi guru untuk terus masuk kepada materi-materi pelajaran sekalipun itu agak sukar bagi mereka untuk mengerjakannya. Tetapi mengarahkan dan memandu dalam mengemukakan apa yang telah mereka pelajari dari awal sampai akhir materi pelajaran lebih penting lagi. Sehingga mereka dapat mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari hari ini.

SkripsiQ


Efektivitas Model Pembelajaran Group Investigation dan Talking Stick Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Aspek Psikomotorik Pada Siswa Kelas VIII MTsN Karangmojo I Magetan Tahun Ajaran 2010/2011
 
ABSTRAK

Swasti Maharani. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Group Investigation dan Talking Stick Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Aspek Psikomotorik Pada Siswa Kelas VIII MTsN Karangmojo I Magetan Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun. Pembimbing (I) Drs. Sanusi, M.Pd., (II) Drs. Basuki Rachmat, M.Pd.

Kata kunci:   Model Pembelajaran Group Investigation dan Talking Stick,   Prestasi Belajar Matematika dan Aspek Psikomotorik Siswa.

            Matematika merupakan dasar komponen penting bagi bidang ilmu sains lainnya. Namun keberadaan matematika kurang mendapat respon positif dari siswa, konsep matematika juga belum sepenuhnya dikuasai siswa. Begitu pula aspek psikomotorik yang sangat penting bagi perkembangan siswa juga kurang mendapat perhatian. 
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) manakah yang lebih efektif antara model pembelajaran Group Investigation dengan model pembelajaran talking Stick terhadap prestasi belajar matematika, (2) adakah perbedaan hasil prestasi belajar matematika pada model pembelajaran Group Investigation dan talking Stick ditinjau dari aspek psikomotorik siswa.
            Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Karangmojo I Magetan. Sampel yang diambil menggunakan teknik sampling kelompok (cluster random sampling) yaitu pengambilan sampel secara acak. Kelas yang terpilih yaitu kelas VIII A dan VIII B dengan jumlah siswa 74 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes untuk memperoleh data prestasi belajar matematika dan metode observasi untuk memperoleh data psikomotorik siswa. Analisis data yang digunakan adalah anava dua jalan sel tak sama.
            Hasil uji hipotesis dengan uji anava dua jalan sel tak sama (a = 0,05) menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat (Fobs = 41,5296 dan Fα = 3,987), (2) terdapat perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat (Fobs = 17,2986 dan Fα = 3,987), (3) tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat (Fobs = 2,7158 dan Fα = 3,987).
            Kesimpulan dari  hasil penelitian ini adalah (1) model pembelajaran Group Investigation lebih efektif bila dibandingkan dengan model pembelajaran Talking Stick, (2) terdapat perbedaan hasil prestasi belajar matematika pada siswa yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Group Investigation dengan model pembelajaran talking Stick ditinjau dari aspek psikomotorik siswa.